TUGAS:
Buatlah artikel tentang Perekonomian Indonesia dengan pola tulisan deduktif dan
induktif !
· Dengan pola deduktif (Gagasan
utama terletak di awal)
APEC Bantu Pemulihan Ekonomi Global
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pertemuan
petinggi negara dan petinggi perusahaan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia
Pacific Economic Cooperations (APEC) di Bali ini diharapkan bisa membantu
pemulihan ekonomi global. Namun untuk bisa mencapai tujuan tersebut,
masing-masing negara harus mempromosikan pertumbuhan ekonominya.
"APEC ini merupakan posisi ideal untuk membantu pemulihan ekonomi global. Makanya negara-negara anggota APEC ini melalui ukuran individu ataupun kolektif ini harus memberi ekstra usaha untuk mempromosikan pertumbuhan ekonominya," kata Presiden saat membuka APEC CEO Summit "Reshaping Global Priorities The View from Modern Indonesia" di Bali International Convention Center, Minggu (6/10/2013).
"APEC ini merupakan posisi ideal untuk membantu pemulihan ekonomi global. Makanya negara-negara anggota APEC ini melalui ukuran individu ataupun kolektif ini harus memberi ekstra usaha untuk mempromosikan pertumbuhan ekonominya," kata Presiden saat membuka APEC CEO Summit "Reshaping Global Priorities The View from Modern Indonesia" di Bali International Convention Center, Minggu (6/10/2013).
Ada tujuh macam
indikator bagi negara-negara APEC untuk bisa saling membantu pemulihan ekonomi
negaranya. Harapannya, dengan kondisi indikator tersebut, pemerintah dari
negara lain bisa saling menghormati kebijakan yang dikeluarkan.
Pertama, Indonesia menerapkan kebijakan proteksi terhadap barang-barang asing dan melanjutkan kebijakan perdagangan bebas. Hal ini untuk melindungi masyarakat domestik. Pemerintah Indonesia, misalnya, juga menjaga perdagangan tidak hanya lebih kuat, tapi juga lebih seimbang, antara ekspor dan impornya.
Kedua, pemerintah tetap fokus untuk meningkatkan pertumbuhan dengan cara menciptakan lapangan kerja. Caranya dengan meningkatkan portofolio investasi baik asing maupun domestik ke dalam negeri. "Hal ini juga menjadi peluang bagi investor asing dalam melihat potensi masyarakat kelas menengah kita yang besar," tambahnya.
Ketiga, pemerintah berkomitmen untuk membangun infrastruktur dalam menjaga konektivitas antarpulau. Hal ini akan memfasilitasi perdagangan dan investasi serta menciptakan lapangan kerja baru.
Pemerintah juga berkomitmen untuk memberi biaya yang murah, mudah dan lebih cepat dalam berinvestasi lintas negara. Presiden bahkan juga mengundang investor asing untuk masuk dalam proyek infrastruktur ini.
Kelima, pemerintah Indonesia dan negara-negara APEC bersepakat untuk saling menjaga stabilitas keuangan antarnegara, termasuk dalam hal perdagangan dan investasi. "Negara-negara APEC ini dapat saling membantu stabilisasi pasar keuangan global melalui pertemuan bilateral ataupun melalui fasilitas pembiayaan," tambahya.
Keenam,
pemerintah akan menyediakan dana perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan
mewujudkan inklusi keuangan demi kemakmuran bersama.
Ketujuh, negara-negara anggota APEC ini bisa mencapai tujuan tersebut jika adanya saling konsultasi kebijakan dan saling berkoordinasi tentang aturan yang ada antarnegara.
· Dengan pola induktif (Gagasan
utama terletak di akhir)
APEC Mesin Penggerak Pertumbuhan
Global
Salah satu hal
yang membayangi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi
Asia Pasifik atau APEC pekan depan adalah negosiasi terpisah seputar
kesepakatan zona perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik atau TPP. Tidak
semua anggota APEC mengikuti TPP.
Hal tersebut memunculkan
pertanyaan apakah TPP akan menjadi batu penghalang bagi tercapainya tujuan
utama APEC di masa depan, yakni Perjanjian Perdagangan Bebas Asia Pasifik
(FTAAP).
(FTAAP).
Ini adalah salah satu
pertanyaan yang diajukan Kompas kepada Perdana Menteri Jepang
Shinzo Abe menjelang kehadirannya di forum KTT APEC, 7-8 Oktober mendatang.
Jepang resmi menjadi mitra negosiasi TPP sejak Juli lalu.
Berikut ini kutipan
wawancara khusus tersebut:
Di tengah perbedaan
kedudukan negara-negara anggota APEC terkait dengan TPP, apakah Jepang
berpendapat bahwa kerja sama APEC harus dilanjutkan dan bagaimana seharusnya?
”Kawasan APEC yang
menghasilkan separuh dari produk domestik bruto dunia merupakan mesin penggerak
pertumbuhan dunia yang eksistensinya akan terus bertambah besar.
Kerja sama ekonomi di
kawasan ini, seperti TPP, RCEP (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional),
FTAAP, dan lain-lain, adalah kerangka dari peraturan perdagangan dan investasi
yang baru untuk masa depan yang lebih cerah dalam mendorong liberalisasi
perdagangan dan investasi, sehingga merupakan hal yang sangat penting bagi
perkembangan ekonomi di kawasan ini, termasuk Jepang.
APEC, yang menetapkan
tahun 2020 sebagai tahun pencapaian Bogor Goals dengan tujuan liberalisasi
perdagangan dan investasi, sejak tahun 1989 juga telah melakukan
langkah-langkah yang mengarah kepada liberalisasi perdagangan dan investasi di
kawasan Asia Pasifik, yaitu menuju perwujudan FTAAP.
Ciri khas dari upaya
dalam kerangka APEC adalah kerja sama regional yang terbuka dan spontan, dan
kemitraan ekonomi yang erat dengan dunia bisnis. Upaya ini, dengan cara khas
APEC, merupakan pendorong kerja sama ekonomi bilateral maupun ekonomi regional,
dan menurut pendapat saya, bagi APEC sendiri, akan menjadi pendekatan yang
sangat penting yang harus dilanjutkan.” Hubungan bilateral
Bagaimana strategi
jangka panjang hubungan kerja sama perekonomian Jepang-ASEAN, dan
Jepang-Indonesia?
Jepang sangat
mementingkan penguatan kerja sama di bidang ekonomi dengan Asia Tenggara yang
berperan sebagai ”Growth Center” abad ke-21. Saya berpendapat, dengan mendukung
pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, akan dapat turut mendukung perkembangan
perindustrian kawasan ASEAN dan kebangkitan perekonomian Jepang itu sendiri.
Lawatan saya ke negara-negara
ASEAN sejak saya dilantik sebagai Perdana Menteri bulan Desember lalu juga
karena ingin mewujudkan tujuan ini.
Tahun ini merupakan
tahun yang menandai peringatan 40 tahun hubungan persahabatan Jepang-ASEAN, dan
pada bulan Desember mendatang, para pemimpin negara-negara ASEAN akan kami
undang ke Jepang dan kita akan berdiskusi mengenai visi yang menentukan arah
masa depan hubungan Jepang-ASEAN termasuk penguatan yang lebih pada hubungan
kerja sama ekonomi Jepang-ASEAN, dan kami akan menunjukkan hal ini kepada
dunia.
Di antara negara-negara
ASEAN, Indonesia adalah ”mitra strategis” Jepang yang telah berbagi nilai-nilai
mendasar dan berbagai keuntungan strategis, berlandaskan sejarah persahabatan
dan kerja sama yang panjang.
Kami ingin meningkatkan
hubungan kerja sama perekonomian bilateral karena hal ini merupakan landasan
untuk mendukung hubungan strategis seperti ini.
Saat ini banyak
perusahaan Jepang yang memandang Indonesia sebagai tujuan investasi yang
menjanjikan. Investasi langsung dari Jepang di tahun 2012 mencapai 2,46 miliar
dollar AS (peringkat ke-2 di dunia) yang berkontribusi bagi pengembangan
industri dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia, sehingga bagi kedua
negara, ini merupakan sesuatu yang saling menguntungkan.
Kebijakan
Jepang adalah mendukung perbaikan iklim investasi Indonesia sehingga mendorong
kemajuan perusahaan Jepang. Demi perluasan investasi yang lebih lagi, dengan
mengetahui bahwa fasilitas infrastruktur di wilayah metropolitan Jakarta adalah
isu yang mendesak, maka untuk selanjutnya Jepang akan memberikan bantuan untuk
itu.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar