Minggu, 06 Oktober 2013

Artikel Perekonomian Saat Ini (Berpola Deduktif-Induktif)

     TUGAS: Buatlah artikel tentang Perekonomian Indonesia dengan pola tulisan deduktif dan induktif !

·       Dengan pola deduktif (Gagasan utama terletak di awal)

APEC Bantu Pemulihan Ekonomi Global
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pertemuan petinggi negara dan petinggi perusahaan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperations (APEC) di Bali ini diharapkan bisa membantu pemulihan ekonomi global. Namun untuk bisa mencapai tujuan tersebut, masing-masing negara harus mempromosikan pertumbuhan ekonominya. 

"APEC ini merupakan posisi ideal untuk membantu pemulihan ekonomi global. Makanya negara-negara anggota APEC ini melalui ukuran individu ataupun kolektif ini harus memberi ekstra usaha untuk mempromosikan pertumbuhan ekonominya," kata Presiden saat membuka APEC CEO Summit "Reshaping Global Priorities The View from Modern Indonesia" di Bali International Convention Center, Minggu (6/10/2013). 
Ada tujuh macam indikator bagi negara-negara APEC untuk bisa saling membantu pemulihan ekonomi negaranya. Harapannya, dengan kondisi indikator tersebut, pemerintah dari negara lain bisa saling menghormati kebijakan yang dikeluarkan.

Pertama, Indonesia menerapkan kebijakan proteksi terhadap barang-barang asing dan melanjutkan kebijakan perdagangan bebas. Hal ini untuk melindungi masyarakat domestik. Pemerintah Indonesia, misalnya, juga menjaga perdagangan tidak hanya lebih kuat, tapi juga lebih seimbang, antara ekspor dan impornya.

Kedua, pemerintah tetap fokus untuk meningkatkan pertumbuhan dengan cara menciptakan lapangan kerja. Caranya dengan meningkatkan portofolio investasi baik asing maupun domestik ke dalam negeri. "Hal ini juga menjadi peluang bagi investor asing dalam melihat potensi masyarakat kelas menengah kita yang besar," tambahnya.

Ketiga, pemerintah berkomitmen untuk membangun infrastruktur dalam menjaga konektivitas antarpulau. Hal ini akan memfasilitasi perdagangan dan investasi serta menciptakan lapangan kerja baru.

Pemerintah juga berkomitmen untuk memberi biaya yang murah, mudah dan lebih cepat dalam berinvestasi lintas negara. Presiden bahkan juga mengundang investor asing untuk masuk dalam proyek infrastruktur ini.

Kelima, pemerintah Indonesia dan negara-negara APEC bersepakat untuk saling menjaga stabilitas keuangan antarnegara, termasuk dalam hal perdagangan dan investasi. "Negara-negara APEC ini dapat saling membantu stabilisasi pasar keuangan global melalui pertemuan bilateral ataupun melalui fasilitas pembiayaan," tambahya. 

Keenam, pemerintah akan menyediakan dana perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan mewujudkan inklusi keuangan demi kemakmuran bersama.

Ketujuh, negara-negara anggota APEC ini bisa mencapai tujuan tersebut jika adanya saling konsultasi kebijakan dan saling berkoordinasi tentang aturan yang ada antarnegara.

·       Dengan pola induktif (Gagasan utama terletak di akhir)

APEC Mesin Penggerak Pertumbuhan Global

Salah satu hal yang membayangi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC pekan depan adalah negosiasi terpisah seputar kesepakatan zona perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik atau TPP. Tidak semua anggota APEC mengikuti TPP.
Hal tersebut memunculkan pertanyaan apakah TPP akan menjadi batu penghalang bagi tercapainya tujuan utama APEC di masa depan, yakni Perjanjian Perdagangan Bebas Asia Pasifik
(FTAAP).
Ini adalah salah satu pertanyaan yang diajukan Kompas kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjelang kehadirannya di forum KTT APEC, 7-8 Oktober mendatang. Jepang resmi menjadi mitra negosiasi TPP sejak Juli lalu.
Berikut ini kutipan wawancara khusus tersebut:
Di tengah perbedaan kedudukan negara-negara anggota APEC terkait dengan TPP, apakah Jepang berpendapat bahwa kerja sama APEC harus dilanjutkan dan bagaimana seharusnya?
”Kawasan APEC yang menghasilkan separuh dari produk domestik bruto dunia merupakan mesin penggerak pertumbuhan dunia yang eksistensinya akan terus bertambah besar.
Kerja sama ekonomi di kawasan ini, seperti TPP, RCEP (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional), FTAAP, dan lain-lain, adalah kerangka dari peraturan perdagangan dan investasi yang baru untuk masa depan yang lebih cerah dalam mendorong liberalisasi perdagangan dan investasi, sehingga merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi di kawasan ini, termasuk Jepang.
APEC, yang menetapkan tahun 2020 sebagai tahun pencapaian Bogor Goals dengan tujuan liberalisasi perdagangan dan investasi, sejak tahun 1989 juga telah melakukan langkah-langkah yang mengarah kepada liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik, yaitu menuju perwujudan FTAAP.
Ciri khas dari upaya dalam kerangka APEC adalah kerja sama regional yang terbuka dan spontan, dan kemitraan ekonomi yang erat dengan dunia bisnis. Upaya ini, dengan cara khas APEC, merupakan pendorong kerja sama ekonomi bilateral maupun ekonomi regional, dan menurut pendapat saya, bagi APEC sendiri, akan menjadi pendekatan yang sangat penting yang harus dilanjutkan.” Hubungan bilateral
Bagaimana strategi jangka panjang hubungan kerja sama perekonomian Jepang-ASEAN, dan Jepang-Indonesia?
Jepang sangat mementingkan penguatan kerja sama di bidang ekonomi dengan Asia Tenggara yang berperan sebagai ”Growth Center” abad ke-21. Saya berpendapat, dengan mendukung pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, akan dapat turut mendukung perkembangan perindustrian kawasan ASEAN dan kebangkitan perekonomian Jepang itu sendiri.
Lawatan saya ke negara-negara ASEAN sejak saya dilantik sebagai Perdana Menteri bulan Desember lalu juga karena ingin mewujudkan tujuan ini.
Tahun ini merupakan tahun yang menandai peringatan 40 tahun hubungan persahabatan Jepang-ASEAN, dan pada bulan Desember mendatang, para pemimpin negara-negara ASEAN akan kami undang ke Jepang dan kita akan berdiskusi mengenai visi yang menentukan arah masa depan hubungan Jepang-ASEAN termasuk penguatan yang lebih pada hubungan kerja sama ekonomi Jepang-ASEAN, dan kami akan menunjukkan hal ini kepada dunia.
Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia adalah ”mitra strategis” Jepang yang telah berbagi nilai-nilai mendasar dan berbagai keuntungan strategis, berlandaskan sejarah persahabatan dan kerja sama yang panjang.
Kami ingin meningkatkan hubungan kerja sama perekonomian bilateral karena hal ini merupakan landasan untuk mendukung hubungan strategis seperti ini.
Saat ini banyak perusahaan Jepang yang memandang Indonesia sebagai tujuan investasi yang menjanjikan. Investasi langsung dari Jepang di tahun 2012 mencapai 2,46 miliar dollar AS (peringkat ke-2 di dunia) yang berkontribusi bagi pengembangan industri dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia, sehingga bagi kedua negara, ini merupakan sesuatu yang saling menguntungkan.
Kebijakan Jepang adalah mendukung perbaikan iklim investasi Indonesia sehingga mendorong kemajuan perusahaan Jepang. Demi perluasan investasi yang lebih lagi, dengan mengetahui bahwa fasilitas infrastruktur di wilayah metropolitan Jakarta adalah isu yang mendesak, maka untuk selanjutnya Jepang akan memberikan bantuan untuk itu. 

SUMBER: