Sabtu, 04 Januari 2014

MACAM MACAM KARANGAN DAN CONTOHNYA


Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis :
1         .      Karangan Narasi
2         .      Karangan Deskripsi
3         .      Karangan Eksposisi
4         .      Karangan Argumentasi
5         .      Karangan Persuasi

        1.    Karangan Narasi
Karangan Narasi adalah karangan yang berisi tentang cerita baik fiktif maupun nonfiktif.
Ciri-Ciri Karangan Narasi :
a    .      Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b    .      Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampaiakhir
c    .       Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d    .      Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
e    .      Contonya seperti: Cerpen, novel, cerbung, cergam, kisah perjalanan, biografi, dan autobiografi.
Contoh Karangan Narasi :
Sudah hampir 3 tahun saya berada di MAN Sidoarjo. Saya tidak pernah sedikitpun berfikiran untuk bersekolah di MAN Sidoarjo. Awalnya memang sedikit kecewa. Akan tetapi , setelah saya bergabung dan menjadi murid di sekolah ini, perlahan-lahan rasa kecewa itu berkurang bahkan kini menghilang. Saya bertemu denga teman-teman yang baik yang membuat saya enjoy dalam menjalani hari-hari saya di MAN Sidoarjo. Saya beranggapan bahwa sekolah di MAN Sidoarjo banyak menghadapi pelajaran agama dan huruf-huruf arab saja. Akan tetapi , presepsi saya salah total. Kini , saya benar-benar bersyukur dapat menimba ilmu di MAN Sidoarjo. MAN Sidoarjo memang tidak memberikan apa yang saya inginkan , tapi MAN Sidoarjo memberikan apa yang saya butuhkan.

        2.    Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri karangan deskripsi :
a.      Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu 
b.      Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan 
c.       Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan 
d.      Penulisannya dapat menggunakan cara atau metoderealistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.
e.      Contohnya seperti: Menjelaskan kejadian yang kita alami dapat berupa kesan maupun pengalaman pribadi.
Contoh Karangan Deskripsi :
MAN Sidoarjo adalah satu-satunya Sekolah Menengah Atas Negeri berbasis islam di Sidoarjo. Letaknya strategis , di jantung kota Sidoarjo. Halamannya luas. Di depannya berjajar rapi sejuta sepeda motor milik siswa. Sekolah ini memiliki 38 ruang kelas , 4 toilet , 6 laboratorium , 2 ruang musik , masjid , audiotorium , perpustakaan , kantin , dan beberapa ruangan yang lainnya. Diantara 38 ruang kelas yang ada , 12 ruang kelas milik kelas X, 8 ruang kelas milik kelas XI IPA, 5 ruang kelas milik kelas XI IPS , 8 ruang kelas milik kelas XII IPA , dan 5 ruang kelas milik kelas XII IPS. 6 laboratorium diantaranya adalah laboratorium bahasa , biologi , kimia , fisika , dan komputer. MAN Sidoarjo memiliki 2 lapangan yang luas. Lingkungannya juga bersih dan asri. 

3. Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri karangan Eksposisi :
a.      Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya 
b.      Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi  (data faktual)
c.       Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada 
d.       Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakankehendak 
e.      Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu 
f.        Contohnya seperti:Cara pembuatan, manfaat kegiatan ekstrakulikuler, peranan majalah dinding di sekolah.
Contoh Karangan Eksposisi :
PRODISTIK ITS MAN Sidoarjo adalah bentuk program kerjasama yang dilakukan oleh pihak ITS dengan MAN Sidoarjo dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Tujuan diadakannya program kerjasama ini salah satunya adalah untuk mencetak generasi muda yang berkualitas dengan sumber daya manusia yang mumpuni untuk bersaing di dunia luar. Program PRODISTIK ditempuh selama 5 semester. Mata kuliah yang diajarkan cukup berkualitas. PRODISTIK MAN Sidoarjo menyuguhkan materi Microsoft Office pada semester 1. Multimedia seperti adobe photoshop , adobe premiere , adobe flash , dreamweaver akan diajarkan kepada peserta didik pada semester 2 sampai semester 4 sedangakan semester 5 dipergunakan untuk mengerjakan tugas akhir.

4. Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri karangan Argumentasi
a.      Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca 
b.      Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar 
c.       Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca 
d.      Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas 
e.      Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Contoh Karangan Argumentasi :
Banyak orang awam berfikiran bahwa siswa lulusan Madrasah Aliyah kebanyakan tidak bisa berkembang dan menjadi orang hebat seperi siswa SMA Negeri yang lainnya. Sebut saja MAN Sidoarjo , sekolah negeri berbasis islam yang mampu mencetak bintang-bintang yang unggul dan tak kalah dengan SMA Negeri yang lainnya. Salah satu siswa yang bernama M. Nafi Sholikhuddin contohnya , ia mampu melukiskan prestasi dengan menjuarai berbagai olimpiade dan kini sekarang diterima di Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya. Sudah saatnya kini masyarakat tidak hanya memandang sebelah mata untuk sekolah berbasis islam. Siswa sekolah berbasis islampun mampu bersaing dengan siswa SMA Negeri lainnya.

5. Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Ciri-ciri Karangan persuasi :
a.      Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.  
b.      Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya. 
c.       Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca. 
d.      Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai. 
e.      Persuasi memerlukan fakta dan data.
f.        Contohnya seperti: pidato, bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran, iklan ditv, dan lain-lain.
Contoh Karangan persuasi :

Teknologi informasi semakin berkembang pesat seperti halnya pada internet. Akan tetapi, tidak semua hal yang di dapat dari browsing di internet bersifat postif. Dengan semakin berkembangnya teknologi , semakin menurun pula moral , agama dan etika pada anak bangsa akibat salah arah dan tujuan. Untuk itu MAN Sidoarjo memiliki solusi mengatasi hal semacam itu karena MAN Sidoarjo adalah SMA Negeri plus dengan tambahan agama sebagai pondasinya. Bagaimana bisa ? tentu bisa. MAN Sidoarjo dapat mendidik siswa-siswinya untuk tetap tunduk pada hukum agama dan tentunya tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi. MAN Sidoarjo tentu membekali siswa-siswinya dengan ilmu agama yang cukup dan kemajuan teknologi , MAN Sidoarjo memiliki program PRODISTIK ITS untuk menunjang pengetahuan tentang teknologi.

SUMBER:

Enak tapi tidak baik

Murid yang satu ini namanya Silvia Smartisya Azizah, ia murid kelas 2 SMA yang perawakannya berbeda dari teman-teman sekelilingnya, pakai behel, kacamata tebal, kerudung, sering sekali menjinjing buku pelajaran. Ia terkenal di kalangan sekolah sebagai anak yang pintar, terbukti dengan diraih nya Juara 1 Olimpiade Sains tingkat Provinsi, Juara Umum Olimpiade Fisika tingkat Kota, Juara 1 Lomba Kreasi dari Limbah tingkat Provinsi, dan masih banyak lagi penghargaan dan piala yang bertengger di ruang tamu rumahnya. Walaupun begitu, ia tidak pernah sombong kepada siapapun, siapa sih yang tidak kenal Silvia ini, sampai pak satpam dan ibu nasi uduk kantin juga kenal sama Silvia ini, karena memang ia anaknya supel dan sangat baik. Ia duduk di kelas 11 IPA 1 yang merupakan kelas unggulan, punya teman dekat bernama Yani, Lia, dan Tami. Mereka duduk berempat depan belakangan, sering sekali mereka menghabiskan waktu bersama. Silvia merasa nyaman dan senang berada didekat teman-teman nya ini, namun ada satu keganjalan yang bikin ia gregetan, kesal, dan capek....

Pagi ini di hari yang cerah, Silvia memang datang lebih awal, baru saja Silvia masuk kelas dan bergegas duduk, langsung teman-teman nya menghampiri Silvia. Setiap ada PR, pasti teman-teman nya pagi-pagi udah bilang gini, tanpa basa-basi. “Sil, minjem PR dong, biasa mau nyontek eheheh” kata Yani sambil cengengesan. Karena memang Silvia pasti sudah selesai mengerjakannya dan tidak bisa menolak, Silvia pun menjawab “Oh iya, nih.” Sambil ngasih LKS yang sudah sangat lecek karena sering di baca dan dibolak-balik buat dikerjain soal-soalnya. Yani pun mengambil LKS yang diberikan Silvia dan segera memanggil kedua teman nya Lia dan Tami. “Eh ayo sini bareng kita nyalinnya, lo berdua juga pasti belum ngerjain kan?” tanya Yani. “Ya iyalah belum, ngga ngerti gue, jadi males deh ngerjainnya eheheh” jawab Lia. Sambil asyik Yani, Lia, dan Tami menyalin LKS Silvia, Silvia pun baca-baca buku paket Kimia yang memang hari ini ada ulangan.

Tak lama berselang, Bu Rita guru Kimia pun masuk ke kelas dan langsung berkata “PR minggu lalu sudah dikerjakan semua anak-anak?” tanya Bu Rita. Semua murid jawab sudah mengerjakan, walaupun memang sebagian kecil ada yang menjawab belum selesai, ya contoh nya si Yani, Lia, dan Tami ini. “Kalau sudah semua, PR nya dikumpulkan di meja Ibu ya, lalu langsung duduk di tempat nya masing-masing, kita langsung ulangan!” jelas Bu Rita. Jelas saja sontak Yani, Lia, dan Tami yang sebut saja dengan panggilan trio nyontek ini panik mendengar perintah Bu Rita karena PR mereka belum selesai dan parah nya lagi mereka belum belajar untuk ulangan kimia kali ini. Akhirnya mereka pun menyalin LKS Silvia dengan buru-buru, tidak peduli dengan tulisan yang acak-acakan yang penting selesai dan tidak ketahuan Bu Rita kalau mereka belum ngerjain PR dan sekarang masih nyontek.

Setelah akhirnya trio nyontek ini selesai nyalin nya, mereka pun bergegas ngumpulin LKS nya ke depan, dan langsung duduk di tempat nya masing-masing. Di dalam hati mereka ada rasa kecemasan karena belum belajar sama sekali, tapi mereka lega dan tenang karena lagi-lagi bisa nyontek ke Silvia yang mereka tahu sudah belajar dari tadi dan memeng duduk nya berdekatan dengan trio nyontek ini. Akhirnya Tami mencolek Silvia yang duduk di depan nya persis “Sil, nanti kasih tau kita bertiga ya jawabannya, kita belum belajar ni, ngga ngerti juga sama materinya, yayayaya?” bujuk Tami. “iya sip sip.” Jawab Silvia.

Ditengah-tengah ulangan berlangsung, trio nyontek ini selalu melirik kertas jawaban Silvia, dari 10 soal esay yang diberikan Bu Rita, 7 soal yang mereka dapatkan dari Silvia, sisanya karena sudah susah untuk nyontek karena Bu Rita sepertinya sudah mencurigai gerak gerik trio nyontek ini, akhirnya Bu Rita berdiri sambil mengawasi dekat mereka. Alhasil trio nyontek ini tidak bisa berkutik lagi, dan hanya bisa mengarang untuk ketiga nomer terakhir itu. Silvia hanya bisa menunduk dan mengerjakan dengan lebih konsentrasi.

Tanpa sadar, kejadian ini terus berulang, sering sekali, setiap ada pr dan ulangan, Yani, Lia, dan Tami selalu menyontek ke Silvia, bahkan untuk tugas kelompok pun yang mengerjakan semua nya Silvia mau ngga mau, karena mereka selalu beralasan “aku ngga ngerti materinya, susah banget sih ini. Lo ngerti kan Sil, yaudah elo aja yang ngerjain, ntar kita yang ngetik, print, sama jilid nya. “ pasti jawaban mereka begitu setiap diajak kerja kelompok sama Silvia. Sekarang ini Silvia sudah sangat tidak nyaman, gregetan, sebel, dan capek. “Ngga bagus kalo begini terus, gue nya juga capek dicontekin terus, mereka ngga ada usaha nya banget setiap hari nyontek, gimana mereka mau mandiri, disisi lain gue kasian sama mereka kalo bergantung sama gue mulu, ngga ada mikirnya sama sekali setiap hari, kayanya ngga baik kalo gini terus, kasian mereka nya juga buat kedepannya. Harusnya gue kasih umpan, bukan gue kasih ikan terus, pantesan aja keenakan ya. Gue harus jujur sama mereka.”gumam Silvia dalam hatinya.

Keesokan harinya, kebetulan memang tidak ada PR untuk hari itu dan mereka berempat memang sudah terbiasa datang agak pagian. Dikelas lagi asik ngobrol berempat di bangku depan kelas, tiba-tiba Silvia bilang. “Gue mau ngomong serius dong. Hhm maaf banget nih Yani, Lia, Tami. Lo bertiga teman baik gue, tapi gue harus jujur sama kalian demi kebaikan kita semua, karena gue sadar ini udah ngga baik banget keadaannya. Jadi gini, mending kita sering-sering ngadain belajar bareng aja yuk. Kalo ada PR kita kerjain bareng, jadi kalo ada yang ngga ngerti bisa langsung nanya ke gue, kita bahas rame-rame, biar semuanya paham sama PR nya, jangan nyontek ke gue mulu, kasian kalo lo pada nyontek mulu sama gue, sama aja lo cuma nyalin tulisan tapi ngga ngerti apa-apa sama yang lo tulis. Sama juga kalo ulangan, kita beberapa hari sebelumnya belajar bareng biar lo semua pada paham banget sama materi yang mau di ulangan in, nilai nya bagus emang karena dari elo nya yang ngerti sama materinya, bukan karena lo nyontek sama gue. Mau sampe kapan lo ngebohongin diri lo sendiri, nilai bagus tapi ngga ngerti apa-apa. Iya ngga? Maaf banget gue ngomong kaya gini ya, ini buat kebaikan kalian juga kok, dikit lagi kan kita UAN nih kelas 12, mulai sekarang kalian jangan tergantung sama orang lain mulu, gue ngajak banyakin belajar bareng biar kalian ngerti dan paham banget sama pelajaran-pelajaran nya. Pelan-pelan pasti bisa kok, kalo emang mau pinter kan emang harus belajar kan. Ini emang enak buat lo, tapi kan ngga baik buat lo. Inet ya, yang enak belum tentu baik. Btw, gimana ajakan gue? Setuju ngga?” jelas Silvia panjang lebar tanpa jeda.
“SETUJUUUUU !!!!!!” jawab trio nyontek ini kompak.
“Nah gitu dong, seneng gue akhirnya jujur gini, lega banget rasanya ngga ngedumel sendiri doing gue eheheh” jelas Silvia
“Iya Sil, sebenernya gue pengen belajar bareng gitu dari dulu, tapi gue cuma mau doang ngga ada niat dan tindakan, ya jadinya gini deh nyontek mulu sama lo, Sil.” kata Yani.
“Yah elo Yan, kalo males kapan mau majunya?” jalas Silvia
“Iya juga ya, yaampun bodoh banget sih gue.” sahut Yani.
“Maaf ya Sil selama ini kita nyontek mulu ke elo, ngga Cuma PR, ulangan juga nyontek. Kita nya keasikan nyontek jadi ngga tau apa-apa. Mau jadi apaan kita ntar?” ujar Lia
“Iya iya yaudah gapapa, kebisaan kalian nyontek itu kalian ilangin ya, biar kita semua lebih jujur sama diri sendiri dan pastinya lebih pinter. Oke?” ajak Silvia
“Oke banget lah, makasi ya Sil !” jawab Yani, Lia, dan Tami sangat kompak.
Akhirnya mereka saling berpelukan dan Silvia pun sangat lega, memang jujur itu pasti lebih baik....

KARYA: Clarissa Trisqi Haryadini